Mau Tw

Share Information About Articles Etc

Ciri-ciri Fisik Anak Indigo

Beberapa tulisan dan buku yang membahas mengenai anak Indigo hanya mengemukakan ciri-ciri perilaku dan kejiwaannya saja, dan tidak ada yang secara spesifik menjelaskan ciri-ciri fisiknya. Apakah ciri-ciri fisik anak Indigo itu, yang membedakannya dengan anak-anak pada umumnya, memang ada?
Berbicara mengenai jiwa dan gambaran perubahannya yang muncul pada fisik, pasti sudah banyak orang yang tahu. Bagaimana emosi, seperti marah, sedih, dan gembira akan tergambar pada perubahan raut wajah, atau gerakan bahasa tubuh lainnya.
Emosi yang terjadi secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama bisa membuat suatu perubahan yang menetap pada roman muka dan tampilan fisik lainnya. Orang yang berkarakter jahat, sebagai contoh, seperti narapidana kambuhan, preman atau orang yang dalam kehidupannya sehari-hari selalu bergelut dengan dunia kejahatan, akan tergambarkan pada wajahnya dengan jelas. Begitu juga dengan orang yang berkarakter baik, seperti orang yang penolong, dermawan, baik hati, wajahnya akan tampak menyenangkan, teduh dan memberikan ketenangan apabila dipandang.
Pemahaman itulah yang digunakan dalam pembuatan karakter tokoh film atau animasi kartun, di mana seorang penjahat divisualisasikan dengan muka yang bengis, sorot mata kejam, jarang tersenyum, sedangkan seorang pemuka agama bermuka bersih bercahaya, seorang penegak hukum dengan wajah tegas, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri fisik sejak lahir, anak-anak hingga dewasa
Anak Indigo terlahir dengan jiwa yang tua, atau tingkat kedewasaan dini pada usia sangat muda atau anak-anak. Sebagian anak Indigo bahkan memperlihatkan pertumbuhan jiwa yang luar biasa sejak usia bayi, seperti kemampuan berpikir analitik dalam memahami fungsi benda-benda, menilai karakter orang dewasa, mengungkapkan maksud hatinya kepada orang di sekitarnya, dan lain sebagainya. Pengaruh perkembangan jiwa yang terlalu cepat itu juga tampak pada pertumbuhan fisik seperti gigi yang muncul lebih cepat, dan kemampuan motorik seperti berjalan dan berbicara yang lebih dulu dari bayi pada umumnya.
Karena kemampuan anak Indigo terletak pada kekuatan jiwanya, maka bentuk fisik secara spesifik banyak terdapat di bagian kepalanya. Ciri yang khas adalah bentuk kepala yang sedikit agak lebih besar dari bayi atau anak-anak pada umumnya, terutama pada bagian lingkar kepala, dan dahi serta kening yang lebih lebar.
Kuantitas otak anak Indigo biasanya lebih besar disebabkan penggunaannya relatif lebih sering sejak usia dini tadi. Mereka berpikir dan menganalisa setiap apa yang dilihat, didengar atau dirasakannya. 
Pelebaran pada lingkar kepala menunjukkan penggunaan kemampuan telepati, pada kening adalah analitik, sedangkan dahi adalah visualisasi dan imajinasi citra-citra supranatural.
Bentuk daun telinga pun mempunyai bentuk yang sedikit lebih keluar dari kepala, memanjang pada bagian ujung atas, dan agak menekuk ke atas pada bagian cuping bawah. Lebih kuatnya “insting reptil” merupakan sebab kemunculan ciri binatang yang tergambar pada bentuk daun telinga ini.
Begitu juga dengan mata, terutama tatapan mata yang sangat tajam dan dalam, dengan bagian pupil atau orang-orangan mata yang lebih besar, sehingga tampak hanya tersisa sedikit ruang untuk warna putih mata. Pandangan mata anak Indigo bertolak belakang dengan pandangan mata anak autis. Kalau anak autis tidak bisa menatap mata orang lain, atau tidak bisa berkonsentrasi pada satu titik dalam waktu yang lama, sedangkan anak Indigo sebaliknya, mereka dengan berani menatap – sambil menganalisa karakter – orang dewasa di depan mereka, dan tingkat konsentrasinya terhadap sesuatu sangat tinggi untuk ukuran mereka. Sedangkan orang-orangan mata yang lebih besar menunjukkan kemampuan melihat makhluk gaib dan hal-hal yang tersembunyi lainnya dari dimensi-dimensi lain. Selain itu ada sebagian anak Indigo yang terlahir dengan mata agak sedikit jereng, baik ke tengah – ke arah hidung – atau ke luar.
Susunan gigi-geligi mereka biasanya terlihat rapi dan bagus, dan terasa sangat tajam apabila anda merasakan gigitannya. Pada usia bayi ketika mulai tumbuh satu dua gigi, mereka cenderung melakukan kegiatan gigit-menggigit yang lebih sering dan intensif.
Ada semacam tanda aneh yang mungkin ditemukan pada saat kelahirannya – dan mungkin terbawa sampai usia beberapa tahun. Tanda itu terdapat di dahi, di antara kedua mata, sedikit agak di atasnya. Tanda yang pada sebagian anak Indigo terlihat cukup jelas seperti bekas pukulan yang membekas dalam dengan warna agak gelap samar. Tanda ini seperti “mata ketiga” yang menampakkan dirinya secara fisik.
Demikianlah sedikit pengetahuan saya tentang ciri-ciri fisik anak Indigo, yang mungkin bisa membantu para orang tua dalam mengenali keindigoan pada anak-anak mereka, terutama sejak usia bayi (balita) hingga usia anak-anak. Ciri-ciri tersebut di atas bisa saja akan bertahan hingga usia dewasa, namun biasanya akan mengalami penurunan atau peningkatan sesuai perubahan perilaku dan emosi jiwa. Namun secara umum, ukuran kepala yang lebih besar, bentuk daun telinga, dahi dan kening yang lebar, dan tatapan mata akan bertahan hingga usia dewasa.
9 Penderitaan yang Ditanggung Anak Indigo
Terlahir sebagai anak Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi merupakan takdir yang tidak bisa dihindari. Ketika dia menyadari kehadirannya bukan sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar terhadap perilaku manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik dengan kekuatan sendiri, saat itu dia tidak bisa lagi melepaskan diri dari tanggung jawab, karena dia sudah menyadari bahwa dia adalah seorang anak Indigo.
Hari-harinya dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah tidur dengan tenang, dan penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran dan perasaan, sepertinya hidupnya sudah ditakdirkan untuk menanggung semua itu. Dia mungkin bisa melupakannya untuk beberapa saat, tetapi pemikiran-pemikiran dan suara-suara akan terus mengisi hari dan malamnya.
Berikut adalah 10 penderitaan yang harus ditanggung oleh anak Indigo sebagai resiko keindigoannya. Dampaknya bisa dikurangi apabila mendapatkan bimbingan dan penyembuhan yang tepat. Bagi sebagian anak Indigo proses penyembuhan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
1. Sakit kepala yang hebat
Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang berat.
Terapi obat mungkin bisa membantu, tetapi bersifat non permanen dan beresiko kelebihan pemakaian karena penggunaan yang terus-menerus. Meditasi dan perbaikan aura cakra adalah terapi terbaik, selain bisa dilakukan sendiri juga mempunyai resiko yang lebih ringan. Mungkin juga perlu belajar memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.
2. Susah tidur
Suara-suara yang mengganggu, penampakan-penampakan, melihat penderitaan alam, sukma yang berjalan kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat seorang anak indigo susah untuk tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir.
Anak Indigo harus belajar untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih intensif dan berpasrah dengan segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua beban pikiran, mintalah pentunjuk dan serahkan kepada-Nya untuk menyelesaikan.
3. Lambung yang lemah
Salah satu organ tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena berpikir dengan berat adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi negatif berupa produksi asam lambung yang berlebihan pada saat anak Indigo stress. Makan obat sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah serta lakukan meditasi untuk penenangan.
4. Empati yang menyakitkan
Tidak mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk kepada anak Indigo. Disebabkan kepekaan yang berlebihan pada anak Indigo, rasa empati yang mendalam bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang sakit bisa membuat anak Indigo menderita penyakit yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakit yang menular.
Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak Indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak mau bergaul.
Sebaiknya rasa empati disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti mengobati orang yang sakit atau berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan kebaikan orang lain. Penyaluran energi dalam bentuk kepasrahan kepada Tuhan adalah jalan yang paling efektif.
5. Rasa marah yang mendesak
Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang anak Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.
6. Kepribadian yang berubah-ubah
Persinggungan anak Indigo dengan dimensi supranatural yang terlalu sering dan mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”. Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa “kunjungan-kunjungan” yang berlanjut.
Karena suara dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan sebagai suara di dalam batin, seringkali anak Indigo mengalami efek kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar “pribadi” terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu permasalahan.
Untuk mengatasi hal ini anak Indigo harus mempertajam indera keenamnya untuk membedakan setiap “pribadi” yang datang. Mungkin diri anak indigo akan menjadi sebuah forum pertemuan berbagai “pribadi”, namun sebagai pribadi yang bebas seorang anak Indigo harus mampu mandiri dan mempunyai pandangan atau keyakinan sendiri yang kuat. Jadikan setiap informasi yang datang sebagai pengetahuan dan dimanfaatkan seperlunya sesuai dengan kebutuhan.
7. Dilematis
Ada sebagian anak Indigo – umumnya yang sudah menginjak remaja – yang mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan terus menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak, terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo akan dihantui perasaan bersalah sampai dewasanya.
8. Cap “aneh”
Cap “aneh” sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh” ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang belum bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo sebagai “alien” di lingkungannya sendiri.
9. Dijauhi teman-teman
Beberapa anak Indigo dijauhi dalam pergaulan teman sebayanya karena dia lebih sering menjadi “orang tua” bagi teman-temannya, ketimbang sebagai teman bermain. Peringatan-peringatan, nasehat dan larangan-larangan membuat anak-anak lain jengkel dan menjauh.
Walaupun kesendirian lebih disukai oleh anak Indigo daripada berkumpul dengan teman-temannya, sebaiknya dia tetap harus bersosialisasi dengan tetap bersekolah dan bermain bersama keluarga.  
Bagi para orang tua dan guru anak-anak Indigo hendaknya memahami bahwa anak Indigo mempunyai kondisi kejiwaan yang khusus. Pemahaman orang-orang di sekitarnya atas keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka batin yang dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama menghantarkan mereka menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.
10 Kemampuan Tidak Umum dan Aneh Orang Indigo
Kehadiran orang Indigo di bumi diyakini sejak manusia pertama muncul – ini berarti semua manusia keturunan orang Indigo. Di masa awal kehidupan pra sejarah manusia hanya mengandalkan kemampuan yang ada pada dirinya untuk menghadapi kekerasan alam. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang pesat seperti sekarang, satu-satunya cara mempertahankan diri untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi adalah dengan menggunakan secara optimal semua anggota tubuh yang ada.
Bagian terlemah dari tubuh manusia tapi memiliki kekuatan pengendalian terbesar adalah otak. Organ lembek yang harus dilindungi tulang tengkorak keras ini merupakan pusat perintah, kendali, dan pengatur keseluruhan organ tubuh dan triliyunan sel lainnya (sekitar 100 triliyun sel yang membentuk tubuh manusia).
Ketiadaan peralatan pada masa itu memaksa manusia berpikir menggunakan otaknya untuk menembus rintangan alam.
Selain menciptakan peralatan sangat sederhana seperti batu pemantik api, senjata dari batu, perangkap binatang, pakaian dari kulit binatang buruan yang berbulu, dan lain sebagainya, manusia juga mengembangkan kemampuan organ tubuh terutama panca indranya.
Kekuatan daya sensor panca indra meningkat karena secara alami dibutuhkan, misalnya mata untuk melihat binatang buruan yang berada di tempat jauh, telinga untuk mendengarkan suara binatang buas yang berbahaya pada malam hari, penciuman untuk mengendus bau air di tengah padang pasir dan lain-lain. Peningkatan kekuatan daya sensor panca indra ini berlangsung terus-menerus karena sering dipergunakan, dan apabila sampai pada suatu kondisi puncak tertentu kemampuannya bisa sangat mencengangkan.
Mengindera dengan otak
Proses pengindraan dengan alat indrawi adalah kegiatan sensor informasi dengan menggunakan alat bantu. Tingkat kekuatan alat bantu, seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit – yang sering disebut panca indra – sangat menentukan hasil pengindraan yang dicapai. Alat indra yang lemah atau rusak tidak bisa menghasilkan proses pengindraan yang baik. Begitu juga tingkat kemampuan sistem syaraf pusat dengan ujung-ujung syarafnya ikut menentukan proses penghantaran sinyal-sinyal listrik statis dari alat indra ke otak.
Pada orang indigo fungsi alat bantu panca indra dikurangi dan sebagai gantinya digunakan pengindraan langsung oleh otak dengan tugas sensor dibantu oleh ujung-ujung syaraf di tepi otak bagian luar. Ujung-ujung syaraf otak ini menangkap secara langsung pancaran gelombang yang mendatanginya dan mengirimkannya menjadi sinyal-sinyal listrik untuk diolah di otak.
Gelombang otak
Dalam melakukan kegiatannya otak menggunakan energi dari tubuh yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Tegangan listrik yang dibutuhkan oleh otak untuk bekerja hanya 1/10 volt. Dengan sinyal-sinyal listrik inilah otak bekerja menerima, mengolah dan menyampaikan informasi. Semua kegiatan otak ini berlangsung di sel-sel yang jumlahnya 1 triliyun, 100 milyar sel aktif dan 900 milyar sel-sel penghubung.
Dalam melakukan kegiatannya otak memancarkan gelombang yang disebut gelombang otak. Gelombang otak ini dibedakan menurut frekuensinya, yaitu Gamma (berfrekuensi 16-100 Hz), Beta (12-19 Hz), Alpa (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz), Delta (0,5-4 Hz) dan yang terakhir ditemukan oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A . ,dari Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang otak dengan frekuensi dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yakni gelombang Epsilon. Semua gelombang tadi merambat di udara dengan kecepatan cahaya sebesar 299.792,46 kilometer per detik.
Gelombang otak inilah yang ditangkap oleh sensor di otak orang Indigo sebagai pembawa informasi dan dipancarkan kembali sebagai bentuk penyampaian informasi atau perintah. Gelombang otak berfrekuensi sangat rendah, sehingga mudah dipantulkan oleh penghalang, seperti partikel debu dan akan tersebar sehingga mudah dikumpulkan. Kebanyakan otak orang Indigo bekerja di gelombang dengan frekuensi sangat rendah (Alpha ke bawah).
Kemampuan yang tidak umum dan aneh berikut ini sering dihubung-hubungkan dengan mistik. Padahal kemampuan ini murni kelebihan daya kerja otak dari manusia secara umum, hingga mampu terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi.
1. Telepati
Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga – cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita – yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.
Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.
Setiap kali orang berpikir dan beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.
Kemampuan membaca pikiran dan perasaan – menangkap gelombang – dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh – mengirim gelombang – hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.
2. Klervoyans
Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup.
3. Prekognision
Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.
Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.
Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.
Karena arah putaran spiral dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh tapi dari dalam tubuh.
Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.
Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.
Pada prakteknya mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu – gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.
4. Retrokognision
Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.
Yang umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.
5. Mediumship
Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali informasi.
Ruh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh). Ruh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh ruh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis (berasal dari Sang Sumber) dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh.
Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.
6. Psikometri
Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.
7. Sugesti hipnosis
Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.
8. Analitik
Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.
9. Telekinetik
Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.
10.Komunikasi dengan Tuhan
Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.
10 kemampuan tidak umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus dilatih semua kemampuan akan bisa dimiliki karena pada dasarnya hal itu sudah ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga sangat besar.
Kemampuan-kemampuan tersebut tidak lantas membuat orang Indigo berbuat semaunya dan melakukan kejahatan terhadap makhluk lain. Ingatlah ungkapan berikut ini : Kekuatan yang lebih menuntut tanggung jawab yang lebih pula. Salam damai.
7 Hal Penting bagi Orang Tua, Guru dan Masyarakat Tentang Anak Indigo
Kehadiran anak Indigo di tengah keluarga dan lingkungan sering disalahfahami sebagai anak yang pembangkang, susah diatur dan berlagak dewasa. Beberapa anak Indigo menjadi sangat pendiam dan penyendiri, ada yang menjadi pemberontak dan tidak mau diatur, bahkan ada yang tidak mau lagi bersekolah. Orang tua, anggota keluarga dan guru seringkali kehabisan akal menghadapi tingkah laku anak Indigo.
Kekeliruan identifikasi terhadap anak Indigo sebagai anak kurang perhatian dan hiperaktif atau ADD (Attention Deficit Disorder = atau Gangguan Kekurangan Perhatian) dan ADHD (Attention Deficit Hyperaktive Disorder = Gangguan Hiperaktif Kekurangan Perhatian) adalah salah satu sebab kesalahan perlakuan terhadap mereka.
Jiwa yang tua
Perbedaan karakteristik yang menonjol pada anak Indigo dibandingkan dengan anak kurang perhatian dan hiperaktif adalah jiwanya yang sangat dewasa. Dari kedewasaan jiwa ini muncul karakter menggurui karena anak Indigo memahami banyak hal dengan secara mendalam.
Jiwa dewasa anak Indigo menunjukkan kehadirannya adalah untuk memperbaiki kondisi kejiwaan masyarakat secara umum yang sudah mulai melupakan hakikat kebenaran dan kian merajalelanya kerusakan moral, akhlak dan kejahatan.
Keadaan jiwa yang tua ini sering dihubung-hubungkan dengan reinkarnasi dan penciptaan ruh yang bersifat supranatural. Kedua hubungan ini tidak bisa dijelaskan di sini, karena akan semakin sulit untuk dimengerti.
Untuk membantu para orang tua, guru dan masyarakat memahami dengan benar karakteristik dan sifat pembawaan anak Indigo agar tidak terjadi kesenjangan hubungan yang akan berakibat buruk pada perkembangan jiwa anak Indigo, berikut ini dipaparkan beberapa hal yang harus difahami dari anak Indigo. Bagaimanapun mereka tetaplah anak-anak yang membutuhkan perhatian, pengertian dan kasih sayang dari orang yang lebih tua. Kekuatan cita-cita dan semangat yang dewasa melebihi umur dan tubuh fisiknya pasti akan menemukan ketidakseimbangan, khususnya dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Pemahaman dan penerimaan dari orang sekitar tentunya akan membantu anak Indigo untuk menenangkan diri dan beradaptasi dengan lingkungan mereka tinggal hingga dewasanya kelak.
1. Jiwa yang dewasa
Karakter dewasa dan menggurui adalah karakter khas anak Indigo. Anda tidak bisa melakukan kesalahan yang dianggap keliru oleh anak Indigo di depan mereka, karena mereka pasti akan segera protes, memberikan nasehat dengan menunjukkan bagaimana yang seharusnya.
Apabila anda tidak mau mengikuti apa kata mereka, maka mereka akan protes dengan tidak mau bercakap-cakap atau bahkan marah kepada anda. Kemarahan anda atas nasehat-nasehat mereka akan membuat mereka membenci anda selama-lamanya. Ada sebagian anak Indigo yang menggunakan kemampuan tidak umumnya untuk menyalurkan kemarahannya terhadap orang yang tidak mau mengikuti nasehat-nasehat mereka.
Anak Indigo juga memahami kehidupan secara mendalam, mengetahui hukum sebab akibat dan memahami dunia supranatural. Hubungan mereka yang dekat dengan Tuhan dan membawa misi kebenaran untuk memperbaiki moral manusia membuat mereka bersikap seperti orang suci dan ningrat. Kondisi ini bisa dilihat secara fisik pada pandangan mata mereka yang terlihat bijaksana, mendalam dan tua.
2. Indera keenam
Kemampuan berupa indera keenam yang kuat membuat anak Indigo tidak bisa dibohongi dan mampu membaca perasaan dan pikiran orang lain. Siapa pun yang berlaku sebagai pembohong dan penipu akan ditempatkan anak Indigo sebagai musuh terbesarnya. Karena bagi mereka kejujuran adalah modal dasar untuk menegakkan kebenaran.
Anak Indigo sering merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah manusia pada umumnya. Penilaian mereka akan sifat manusia berdasarkan kemampuan indera keenam mereka yang tajam membuat mereka melihat keburukan yang terdapat dalam diri orang lain. Selain itu sikap penolakan atas kehadiran mereka yang ganjil oleh orang lain pada umumnya juga menjadi sebab ketidaknyamanan ini.
Indera keenam yang peka juga membuat mereka mampu melihat objek-objek tidak terlihat dan berasal dari dimensi yang lebih tinggi. Kemampuan ini sering membuat orang lain (khususnya orangtua dan anggota keluarga dekat) menganggap anak Indigo aneh, bahkan menyimpulkan bahwa mereka mengalami trens atau kerasukan.
3. Tidak taat dengan otorisasi yang tanpa alasan
Orang tua yang keras dan ingin dipatuhi tanpa bertanya adalah kondisi paling menyakitkan anak Indigo. Bagi mereka semua manusia adalah sama di hadapan Tuhan. Jadi kesewenang-wenangan adalah hal yang sangat mereka benci. Apalagi penindasan pihak yang kuat atas yang lemah akan membuat mereka sangat sedih dan marah. Seringkali mereka menggunakan kemampuan mereka untuk mengatasi hal ini.
Hukuman yang diberikan kepada mereka harus jelas alasannya dan sesuai dengan kadar kesalahan mereka. Bagi mereka hukuman hanya diberikan kepada anak yang melakukan kesalahan bukan bagi anak yang menegakkan kebenaran.
Kalau tidak terpaksa, berada dalam antrian adalah hal paling dihindari. Mereka tidak suka menunggu, tapi juga tidak mau berbuat tidak benar untuk memperoleh kemudahan. Mereka adalah orang yang paling tertekan dalam sebuah antrian, kecuali mereka bisa melakukan permainan, membaca buku atau mendengarkan musik.
4. Kreatif
Anak Indigo sangat kreatif sehingga seringkali mereka tidak suka formalitas dan aturan-aturan yang baku dan kaku. Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam hubungan dengan Tuhan mereka sering berada di luar pakem yang ada. Ritual-ritual yang tidak perlu menurut mereka akan cenderung ditinggalkan dan menggunakan cara mereka dalam membina hubungan dengan Tuhan. Kreatifitas mereka dalam menyelesaikan suatu permasalahan akan membuahkan suatu jalan keluar yang baik dan seringkali cukup mencengangkan bagi orang dewasa.
5. Cerdas
Tugas yang sederhana dan monoton akan membosankan anak Indigo. Mereka butuh tantangan untuk kemampuan berpikirnya yang analitik. Karena juga sangat berbakat dan pintar sebaiknya anak Indigo di tempatkan di sekolah khusus atau pada kelas yang kebih tinggi dari anak seumur dia pada umumnya. Apabila sekolah memberikan pelajaran yang menurut mereka tidak menarik (hafalan, kaku, tidak visioner), bisa membuat anak Indigo menjadi malas ke sekolah.
Orang dewasa hendaknya memandang kecerdasan anak Indigo dengan hati-hati, karena tidak bisa disamakan dengan anak jenius. Pada anak jenius aturan dan disiplin adalah hal yang harus dipatuhi, sedangkan pada anak Indigo sebaliknya, aturan dan disiplin adalah hal yang harus dicermati.
Kemampuan intusi yang kuat pada anak Indigo adalah hasil perpaduan dua kemampuan, yakni indera keenam yang tajam dan kemampuan analisa yang cepat dan luas. Peramalan akan kejadian yang belum terjadi oleh anak Indigo didapat dari penglihatan indera keenamnya dan analisa atas faktor-faktor yang ada sekarang.
Kesadaran mereka akan keberadaan dan tugas mereka di dunia, menjadikan anak Indigo bercita-cita kuat dan penuh visi. Tidak ada yang bisa menggoyahkan keyakinan mereka akan kedua hal ini. Usaha anda untuk mematahkan semangatnya atau menunjukkan sikap meremehkan visi dan misi mereka hanya akan membuat anda dicap sebagai orang yang tidak pantas dihormati.
6. Mudah marah
Anak Indigo mudah mengekspresikan kemarahan disebabkan mereka tidak bisa menutup-tutupi reaksi mereka terhadap kondisi yang tidak sesuai dengan ukurannya. Terutama keadaan yang kacau, penuh kebohongan, kepalsuan dan kejahatan.
Mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak marah ketika sebuah kekeliruan yang dicoba untuk diperbaiki ternyata terjadi kembali. Orang-orang yang melawan usaha-usaha perbaikan yang mereka lakukan akan menjadi musuh utama mereka.
7. Orang tua adalah harapan anak Indigo
Kebanyakan anak Indigo menjadi anti sosial karena lingkungan tidak mau menerima mereka apa adanya, memahami visi, misi dan cita-cita mereka yang mulia akan kehidupan ini.
Anak Indigo yang frustasi dengan sikap penolakan dari orang-orang di lingkungan mereka, khususnya orang tua, keluarga terdekat dan sekolah akan menarik diri dan menjadi anti sosial.
Di sinilah peran orang tua menjadi dominan untuk memahami keberadaan anak Indigo dengan karakteristiknya yang unik. Sehingga bisa ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Sikap orang tua yang bijaksana diperlukan untuk menghantarkan mereka menuju kedewasaan tanpa masalah yang dibawa di dalam kehidupan mereka nantinya.
Terdapat 4 macam anak indigo:
1.Humanis. Tipe ini akan bekerja dengan orang banyak. Kecenderungan karir di masa datang adalah dokter, pengacara, guru, pengusaha, politikus atau pramuniaga. Perilaku menonjol saat ini hiperaktif, sehingga perhatiannya mudah tersebar. Mereka sangat sosial, ramah, dan memiliki pendapat kokoh.
2.Konseptual. Lebih enjoy bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang ia ciptakan sendiri. Contoh karir adalah sebagai arsitek, perancang, pilot, astronot, prajurit militer. Perilaku menonjol suka mengontrol perilaku orang lain.
3.Artis. Tipe ini menyukai pekerjaan seni. Perilaku menonjol adalah sensitif, dan kreatif. Mereka mampu menunjukkan minat sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun beranjak remaja minat terfokus hanya pada satu bidang saja yang dikuasai secara baik.
4.Interdimensional. Anak indigo tipe ini di masa datang akan jadi filsuf, pemuka agama. Dalam usia 1 atau 2 tahun, orangtua merasa tidak perlu mengajarkan apapun karena mereka sudah mengetahuinya.
Ciri-ciri anak berbakat yang indigo:
  • Memiliki sensitivitas tinggi.
  • Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebihan
  • Mudah sekali bosan.
  • Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis.
  • Memiliki gaya belajar tertentu.
  • Mudah frustasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat membimbingnya.
  • Suka bereksplorasi.
  • Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya.
  • Sangat mudah merasa jatuh kasihan pada orang lain.
  • Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan.
Apa yang harus dilakukan orangtua:
  • Hargai keunikan anak dan hindari kritikan negatif.
  • Jangan pernah mengecilkan anak.
  • Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.
  • Bantu anak untuk berdisiplin.
  • Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun.
  • Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor.
  • Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggap mengada-ada.
  • Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
Kelebihan Istimewa Anak Indigo
• Tahu Bahaya yang Akan Datang
• Mengetahui Masa Depan
• Membaca Isi Hati
Anak indigo adalah anak yang memiliki kemampuan lebih. Sayangnya seringkali dipandang aneh. Kini telah banyak anak indigo yang lahir di seluruh dunia, temasuk Indonesia. Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 700-an anak. Inilah cerita-cerita unik tentang kelebihan mereka.
Pola pikir anak biasanya akan mengikuti orang dewasa di sekitarnya. Tetapi tidaklah demikian dengan anak indigo. Justru anaklah yang mengubah dan membentuk pola pikir orang di sekitarnya. Sebab, meski masih anak-anak tetapi jiwa mereka umumnya lebih dewasa hingga bisa dibilang lebih matang dibandig usianya.
Kebanyakan anak indigo yang lahir setelah tahun 1990 menurut Dr. H. Tubagus Erwin Kusuma, SpKJ, memiliki tingkat spiritual tinggi. Hal itu ditunjukkan melalui cakra berwarna nila ketika di foto aura. Menurut ahli jiwa anak dari Klinik ProVclinic itu, di Jakarta saat ini tercatat ada 70 anak indigo. Namun jumlah yang sebenarnya diperkirakan bisa mencapai 700-an.
Menurut Erwin, anak indigo tidak sekadar memiliki kelebihan, tapi juga mempunyai beberapa tipe, yakni humanis, konseptual, artis, dan interdimensionalis. Anak tipe humanis memiliki perasaan yang peka terhadap lingkungan sosial. Sedangkan tipe konseptual selalu berpikir sesuai dengan apa yang dianggapnya benar. Ada pula yang sangat menyukai seni dan hasil karya mereka seperti seorang profesional. Yang seperti ini tergolong tipe artis.
Sedangkan tipe Interdimensionalis adalah yang dapat berinteraksi dengan makhluk lain seperti makhluk halus. Selain itu mereka dapat menembus lorong waktu, sehingga bisa melihat apa yang terjadi di masa lalu, kini, dan akan datang. Anak indigo terkadang tidak hanya memiliki satu tipe, tapi bisa dua atau lebih. Tipe-tipe ini terlihat pada kemampuan Shantiq, Rheinanda dan Haikal.
Dr. Erwin juga memprediksi, bahwa sebentar lagi akan muncul anak kristal yang memiliki aura putih dan kemampuan melebihi anak indigo. Berbeda dengan anak indigo, anak kristal memiliki tingkat kematangan spiritual yang lebih tinggi. Mereka memiliki sifat yang lebih tenang, tidak frontal seperti anak indigo. Saat ini generasi anak kristal sudah mulai lahir ke dunia, namun tidak diketahui di belahan bumi mana.
Shantiq I Rival, Mampu Membaca Isi Hati
Yani Rivai (47) terkejut ketika mengetahui putri sulungnya yang disapa Chacha ternyata tergolong anak indigo. “Awalnya saya merasa ada yang aneh dengan dia. Sejak lahir hingga berumur empat tahun, sulit sekali saya mengendalikan kelakuannya,” ujar Yani.
Setelah Chacha lahir, ada beberapa kejadian yang sulit diterima akal sehat. “Pernah saya ketiduran ketika menyusuinya. Setelah terbangun saya kaget sebab dia tidak ada di pangkuan saya. Saya pikir jatuh ke lantai. Saya cari-cari di sekitar, tetapi tidak ada. Ternyata dia tengah tidur pulas di atas ranjangnya yang terletak di sebelah tempat tidur,” cerita Yani.
Meski heran namun Yani mencoba tak berpikir macam-macam. “Tak mungkin anak sekecil itu bisa bergerak mencari tempat tidurnya sendiri,” pikirnya.
Namun ada yang berbeda dari putrinya. Setelah tumbuh laiknya anak-anak lain, cara berpiir dan berbicaranya sangat dewasa sampai sering menasihati orang yang lebih tua. Parahnya lagi, Chacha tidak mau dipaksa sekolah atau belajar. Terbukti ketika ia dimasukkan ke playgroup saat berumur dua taun. “Kalau dipaksa akan marah. Kalau emosinya sedang naik, dia akan berteriak atau menangis kencang, lalu badannya panas,” ungkapnya. Merasa ada yang aneh dengan sang putri, Yani memeriksanya ke psikiater.
Setelah menjalani serangkaian tes dan foto aura, terlihat Chacha memiliki aura dan cakra berwarna nila. Itu berarti ia tergolong anak indigo yang memiliki kelebihan-kelebihan khusus. “Oleh dokter saya diberi petunjuk menghadapi anak indigo. Intinya hindari konflik dengan dia. Bila sedang marah segeralah peluk untuk menenangkannya,” ungkap istri Rizal Rivai ini.
Yani pun semakin tahu kelebihan yang dimiliki putrinya. “Dia tahu apakah seseorang berbohong atau tidak. Saya pernah pura-pura sudah tak marah lagi, eh dia langsung tahu kalau saya masih kesal. Bahkan kalau saya ada masalah pun, dia pasti tahu dan menghampiri saya seperti layaknya orang dewasa,”jelas Yani. Namun yang paling menonjol dari sang putri adalah rasa kemanusiannya yang tinggi.
Dalam melihat seseorang, putrinya tak memerhatikan penampilan luar tapi lebih pada hatinya. Pernah suatu hari, cerita Yani, Chacha rela disuruh-suruh teman-temannya, meskipun sebenarnya ia tidak menyukainya. “Saya tanya kok mau disuruh-suruh?Dia bilang , enggak apa-apa Mi. Sebenarnya Chacha kasihan sama anak itu. Dia memiliki banyak masalah dalam hidupnya, makanya Chacha ingin bikin dia senang,” jelasnya.
Menebak Kejadian Akan Datang
Melihat dan mendengar apa yang dikatakan dan dilakukan putri sulungnya, Yani semakin yakin Chacha termasuk seorang anak yang diutus Allah untuk menyebarkan kebaikan bagi sekelilingnya. “Menurut Dr. Erwin, Chacha termasuk anak indigo humanis, karena dia sangat peka terhadap keadaan sosialnya.”
Selain bisa mengetahui kepribadian seseorang hanya dengan melihat wajahnya saja, Chacha juga bisa mengetahui apakah orang itu berbohong atau berniat jahat. Tak hanya itu, Chacha juga bisa melihat masa lalu dan masa depan seseorang. Pernah suatu hari, salah seorang tantenya yang telah menikah datang menemuinya dan iseng tanya kapan akan hamil. Tiba-tiba Chacha menjawab peuh keyakinan. “Tante, bulan Januari nanti hamil. Tapi tante jangan senang dulu karena tak lama setelah itu tante akan keguguran,” katanya.
Awalnya tak ada yang mempercayai ucapan dari anak sekecil Chacha. Namun ternyata apa yang dikatakannya benar-benar terjadi. “Tantenya benar-benar hamil, namun akhirnya keguguran,” ucap Yani. Karena kemampuannya, tak jarang keluarganya menanyakan berbagai hal.
Untuk merangkai senua yang terlintas di benaknya diperlukan energi yang besar. Karena itu kalau capek dan drop biasanya badannya langsung panas. Kalau sudah begitu, pelukan hangat sang bunda yang paling dibutuhkan Chacha untuk kembali mengumpulkan energinya yang terkuras. “Saya langsung kasih obat penurun panas lalu saya peluk, sambil kami berdoa bersama-sama,” ungkap wanita yang ternyata putra bungsunya, Vey juga termasuk anak indigo. “Namun warnanya hijau, artinya meneduhkan. Karena itu ia lebih tenangdan cenderung tak ingin mengecewakan orang-orang sekitarnya. Namun Vey tidak memiliki kemampuan istimewa seperti yang dimiliki sang kakak.
Pernah suatu hari, dengan wajah berlinang air mata dan tangan menutup telinganya Chacha berlari ke arahnya. “Mi, serem sekali, aku takut,” ungkapnya sambil menangis. Yani pun tak dapat berbuat apa-apa karena ia tahu saat itu sang putri tengah menangkap suatu energi negatif yang akan menimpa seseorang. “Saya hanya memeluknya dan menyuruh dia shalat agar suara-suara itu hilang”.
“Ya Allah tolong hilangkan suara-suara seram itu. Suara orang berteriak-teriak minta tolong dan suara ledakan, aku gak tahan lagi ya Allah,” ucap sang bunda yang berada di balik pintu. “Malam itu Chacha nggak bisa tidur. Dia terus menangis sambil menutup telinganya. Menjelang subuh barulah dia bisa memejamkan mata karena kecapaian.”
Pada keesokan harinya (awal Januari 2007), Yani sangat kaget ketika semua stasiun TV menayangkan hilangnya pesawat Adam Air. “Saya baru menyadari, mungkin musibah inilah yang ditangkap Chacha. Ia bisa mendengar teriakan para penumpang dan dahsyatnya ledakan yang menghancurkan pesawat itu,” ungkap Yani.
Rheinanda Kaniaswari, Berinteraksi dengan Dunia Lain
Rheinanda Kaniaswari (10) juga memiliki kemampuan serupa. Gadis cilik yang akrab disapa Nanda ini termasuk anak indigo interdimensionalis lantaran kemampuannya berinteraksi denagn makhluk gaib. “Nanda punya teman yang namanya Ciak, dia baik dan suka main boneka sama Nanda,” ucapnya polos.
Setelah diselidiki, Ciak ternyata makhluk halus seusia Nanda dan mereka menjalin persahabatan. “Awalnya saya pikir Nanda dan mereka menjalin persahabatan. “Awalnya saya pikir Nanda berhalusinasi, ” ungkap Istha Sarawati, sang bunda. Saat Kakaknya bertanya apakah ia tidak takut melihat mahluk halus yang ada di sekitarnya, dengan tegas Nanda menjawab tidak. ” Mereka baik-baik kok, tidak suka mengganggu. Malah lebih seram setan yang ada di sinetron dan film,” ujarnya polos.
Kemampuan Nanda melihat dan berinteraksi dengan mahluk halus sering membuat kakak-kakaknya merinding. ” Pernah dia bilang ‘ kalau mau main sama aku, mukanya benerin dulu sana.’ jelasnya, saya merinding,” tambah putri, seorang kakak Nanda.
Mungkin karena kelebihannya itu Nanda jarang ke sekolah. Belajar pun hampir tidak pernah. Herannya, Nanda termasuk murid yang pintar. Dia selalu mendapat ranking dua di kelasnya. Menurut Istha, kadang dalam seminggu hanya dua kali masuk sekolah, namun anehnya bisa menguasai materi meskipun belum belajar. Beruntung pihak sekolah mengerti dan memberinya perhatian lebih.
Kelebihan putrinya baru telihat jelas saat berusia tujuh tahun. Saat itu sedang marak pencalonan presiden. Kebetulan ayah Nanda pengurus sebuah partai dan kenal presiden SBY yang saat itu mencalonkan diri sebagai calon presiden.” Pakde Bambang nanti yang jadi presiden,” celoteh Nanda. Perkiraan Nanda ternyata tepat, SBY akhirnya terpilih sebagai presiden Republik Indonesia.
Tak lama setelah itu Nanda mendapat frekuensi negatif berupa akan timbulnya bencana alam. “Ma, kayaknya akan ada bencana alam deh. Ade lihat air tumpah ke daratan dan korbannya banyak sekali. Tapi Ade enggak tahu itu dimana,” ujar Nanda saat itu. Meskipun agak meragukan, Istha mencatat apa pun yang dikatakan putrinya itu dalam sebuah buku kecil. “Saat dia menerima frekuensi seperti itu harus cepat-cepat dicatat. Takut lupa, karena hampir setiap akan terjadi bencana bisa dibilang Nanda mengetahuinya,” ujarnya.
Ternyata ucapan gadis kecil itu benar. Bulan Desember 2006 terjadi bencana alam Tsunami yang menewaskan ratusan ribu orang di Aceh. “Ke depannya Tsunami tidak ada. Hanya saja gempa, banjir, gunung meletus masih akan terjadi,” ucap Nanda mengenai kondisi Indonesia setahun ke depan. Gadis itu lalu memegang bandul dan menggerakkannya dengan tanpa menyentuhnya sedikit pun. Rupanya ia menggerakkan menggunakan energi untuk melatih kemampuannya,” jelas sang bunda.
Dua Kali Hindarkan Ayahnya dari Maut
Setelah sering bertukar pengalaman dengan para orang tua yang juga memiliki anak indigo, Istha semakin mengerti dan memahami kelebihan yang dimiliki putri bungsunya. “Saya sangat bersyukur Allah memercayakan nanda pada kami. Kami berharap Nanda bisa membawa kebaikan bagi semua orang,” ungkapnya tulus.
Seperti saat ia menggunakan kemampuannya untuk mengingatkan sang ayah dari sergapan maut. “Saya menganggap ini adalah suatu anugerah dari Allah. Saat pesawat Mandala jatuh, seharusnya papanya juga ada dalam pesawat itu,” kenang Istha.
Rupanya ketika hendak pergi Nanda menghalangi sang papa sambil menangis. “Papa jangan pergi, kalau papa pergi nanti Nanda enggak punya papa lagi,” ungkap putri Agus Hermanto itu. Karena putrinya menangis histeris, Agus mengalah dan menyerahkan tugas itu pada temannya yang kemudian tewas dalam kecelakaan tersebut. “Kami semua langsung sujud syukur karena suami selamat dari maut. Namun kami juga ikut bersedih rekannya menjadi korban. Kami tak mengira akan begitu akhirnya,” ungkap Istha.
Kejadian serupa terulang lagi saat Nanda memperingatkan sang ayah agar jangan pergi ke Yogyakarta. “Ma, Nanda ngeliat ada gempa besar dan banyak rumah yang rusak. Bilang sama Papa jangan ke daerah Jawa ya,” ungkap Istha menirukan ucapan putrinya. Agus pun memutuskan tak pergi meski harus rapat di Yogyakarta. “Benar saja ketika gempa terjadi, hotel yang sudah di-booking suami ternyata miring dan banyak yang runtuh,” ucap Istha.
“Bagi kami Nanda sudah seperti pelindung keluarga. Dialah yang selalu mengingatkan kalau ada yang tak benar atau berniat jahat pada kami,” ujarnya. Tak jarang kemampuan tersebut dipandang aneh oleh sebagian orang. Apalagi bila ia bersemedi di depan kelasnya. “Awalnya teman-temannya merasa aneh, sekarang sih sudah terbiasa. Jadi kalau ia lagi semedi, teman-temannya lewat aja,” tutur sang bunda.
Achmad Haikal Kurniawan, Menonjol Kemampuan Spiritualnya
Seperti layaknya ibu lain yang memiliki anak indigo, Chichi Sukardjo awalnya tidak mengetahui putra sulungnya, Achmad Haikal Kurniawan (13) memiliki keistimewaan. Padahal tanda-tanda tersebut sudah dirasakannya sejak mengandung. “Awalnya sebagai muslim saya merasa berdosa karena belum pernah khatam Al-Qur’an. Nah pada saat hamil Haikal saya punya keinginan kuat mengaji dan berhasil khatam,” ujar Chichi.
Pertanda tersebut berlanjut menjelang kelahirannya. Sepanjang jalan menuju rumah sakit, Chichi dan suami mendengar adzan berkumandang. “Padahal saat itu masih bulan Ramadhan, belum saatnya malam takbiran,” kenangnya. Setelah di USG, berdasarkan keterangan dokter rumah sakit, tangan bayinya tampak menyerupai orang yang sedang adzan.
Begitupun saat berusia 11 bulan, Chichi mendapati perilaku aneh Haikal.”Ketika itu kami sedang berada di museum di Boston. Saat sedang asyik melihat benda sejarah, tiba-tiba saja Haikal menghilang. Setelah dicari, ternyata dia merangkak menuju lorong sepi melihat kaligrafi Allah dan Muhammad, serta pedang Umar bin Khatab sambil tersenyum. Saat itu ia terlihat excited sekali, bahkan seperti sedang ngobrol sendiri,” terangnya. Hingga kini hal tersebut tetap terbawa, Haikal selalu bersemangat mengunjungi museum dan senang dengan hal-hal keagamaan.
Kepastian putranya tergolong indigo diketahui Chichi setelah Haikal diperiksa dokter sewaktu berusia 4 tahun. Masa berat dalam hidup Chichi dimulai saat putranya menginjak usia sekolah.
Seperti kebanyakan anak indigo, Haikal sangat membenci kegiatan belajar dalam kelas. “Saat TK B ia bilang, Bunda ngapain sekolah. Di sekolah cuma nyanyi-nyanyi aja,” ujarnya. Saat anak lain menggambar gunung atau bunga, putranya menggambar kapal pesiar lengkap dengan gym, perpustakaan dan berbagai fasilitas lain. “Padahal dia nggak pernah naik kapal pesiar. Paling naik kapal feri.”
Begitupun ketika masuk sekolah dasar. Saat anak lain belajar di kelas, Haikal lebih senang pergi ke masjid atau perpustakaan. Sampai-sampai gurunya memerintahkan petugas menutup pintu perpustakaan untuknya. Hal itu membuatnya marah. Sebab yang paling menarik baginya adalah membaca buku, daripada belajar itu-itu saja di dalam kelas. Makanya tak heran, dalam satu semester ia bisa tidak masuk sekolah 26 hari. “Orang tua lain heran dengan kondisi begitu dia bisa mendapat nilai lumayan.”
Karena ketaksukaannya belajar dalam kelas, Haikal kerap membuat ulah. Dari menolak ujian karena menganggapnya percuma sebab katanya sudah pernah dikerjakan, langsung meninggalkan kelas dan gurunya dalam keadaan marah, dan tak sungkan mengkritik guru yang dianggapnya bukan pendidik lantaran tak memahami kondisi murid.
Meski demikian Chichi bersyukur bakat putranya sangat positif. Ia memiliki sikap dan pendirian yang teguh pada hal-hal yang dianggapnya benar. Haikal juga taat beribadah. Pada usia SD pernah seorang guru memanggil Chichi sambil menangis. Ia mengatakan melihat anaknya itu sedang berzikir di dalam masjid sambil menangis. “Saya tidak pernah melihat anak SD seperti anak ibu,” ujar Chichi menirukan perkataan guru.
Selain itu di tengah jam pelajaran, Haikal tidak akan sungkan meminta izin kepada guru untuk shalat dhuha. “Alhamdulillah dia sangat dekat dengan Allah,” syukur Chichi. Bahkan sejak usia SD, Haikal tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu.”
Menurut psikiater yang menanganinya, bocah kelas dua SMP ini memiliki aura dan kekuatan luar biasa. Berdasarkan keterangan psikiater, Haikal adalah indigo yang sakit. “Makanya ia butuh penanganan dan pengarahan yang tepat,” ujar Chichi. Hal itu diakuinya lantaran perceraiannya dari ayahnya beberapa tahun silam, ikut mengguncang mental putranya. Karena itu kata Chichi, Haikal membutuhkan perhatian lebih.
Haikal juga bisa melihat masa depan. “Seminggu sebelum kejadian tergelincirnya pesawat Lion Air di Solo, dia pernah bercerita bakal ada peristiwa besar menyedihkan. Ternyata benar karena ada musibah pesawat itu,” jelas Chichi. Sepengetahuannya pula, 6 bulan sebelum tsunami Aceh, putranya sering terbangun tengah malam dan mengatakan kalau ia melihat banyak jatuh korban akibat banjir.
Berat mengasuh anak indigo?Bagi Chichi, yang paling berat adalah karena ayahnya tak mengakui bila putranya indigo. Hingga kini, mantan suaminya masih menganggap ia salah mendidik Haikal.
Namun ia bersyukur, di tengah kondisi seperti itu, putranya ternyata bisa bersikap bijak. Pernah Haikal mengirim surat kepada ayahnya yang isi suratnya layaknya orang dewasa. “Ayah, kenapa ayah membenci Bunda? Kenapa ayah bilang Bunda tidak bisa mendidik anak? Bunda memang galak dan keras, Yah. Tapi bunda adalah sebaik-baik perempuan yang bisa mendidik kami. Ayah jangan lupa itu,” begitu isi sebagian surat Haikal. Chichi mengaku terharu dengan pengertian putranya.
Bagi Chichi, kehadiran Haikal adalah amanah. Ia yakin Tuhan memiliki maksud tertentu, entah itu untuk kebaikan dirinya atau untuk kebaikan orang banyak. Apalagi layaknya anak indigo, Haikal bisa membaca sifat orang. “Dia bisa tahu apa orang itu baik atau tidak,” ujar Chichi.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Seputar Dunia Lain dengan judul Ciri-ciri Fisik Anak Indigo. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Mau Tw
Ditulis oleh: Unknown - Saturday, July 27, 2013

Belum ada komentar untuk "Ciri-ciri Fisik Anak Indigo"